Ringkasan
Deforestasi merupakan bencana ekologi yang mengancam fungsi ekologi dan hidrologi hutan. Deforestasi pada Daerah Aliran Sungai (DAS) bagian hulu sering dituding sebagai penyebab terjadinya banjir yang akhir-akhir ini marak terjadi di tanah air. Namun demikian informasi mengenai luasan dan sebaran deforestasi pada DAS tersebut sering kali tidak didapatkan. Hal ini disebabkan belum populernya metode yang dapat melakukan kajian deforestasi secara cepat. Metode konvensional yang sering digunakan adalah overlay antara dua periode peta penutupan lahan menggunakan software GIS. Metode ini mempunyai kelemahan dalam hal perolehan data/peta penutupan lahan pada periode yang diperlukan.
Guna menjawab kesenjangan metode kajian deforestasi, PT. Bumi Hijau Serasi (BHS) telah mengembangkan metode kajian deforestasi secara cepat dengan menggunakan citra Landsat dan Object Based Image Analysis (OBIA). Citra Landsat (CL) digunakan karena citra ini dapat diperoleh secara bebas dan mempunyai archive yang baik sehingga memudahkan dalam memilih periode waktu yang diperlukan. Resolusi spasial dan spektral CL juga sangat baik untuk mendeteksi kelas tutupan lahan yang diperlukan, yaitu hutan dan non hutan. CL yang digunakan pada kajian ini merupakan perekaman tahun 2000 dan 2016. CL dipotong (crop) sesuai dengan DAS untuk sungai yang melintasi kota Bima, NTB. Batas DAS pada kegiatan ini hanya estimasi berdasarkan DEM SRTM.
Gambar 1. Citra Landsat 7 tahun 2000.
Gambar 2. Citra Landsat 8 tahun 2016.
Gambar 3. Image segmentation yang merupakan bagian dari OBIA digunakan untuk membatasi kelompok pixel secara otomatis. Selanjutnya supervised classification dengan algoritma SVM diterapkan untuk klasifikasi tutupan lahan hutan dan non hutan.
Hasil analisis menunjukkan, deforestasi yang terjadi antara tahun 2000 – 2016 pada DAS tersebut adalah sebesar 1.400 ha. Adapun luas penutup lahan hutan sebesar 4.400 ha atau 22% dari luas DAS (19.633 ha). Hasil analisis ini hanya menyampaikan informasi awal terhadap kondisi deforestasi yang terjadi pada DAS Kota Bima. Guna menghasilkan informasi yang lebih akurat, hasil analisis perlu diverifikasi dengan melakukan uji lapangan dan membandingkan dengan data penutup lahan resmi yang tersedia.
Gambar 4. Metode image processing yang dikembangkan dapat mengidentifikasi deforestasi dan tutupan lahan hutan pada suatu DAS hanya dalam waktu kurang dari 2 jam.
Terapan dan Pengembangan
Metode yang digunakan dapat diterapkan dan dikembangkan untuk:
- Memetakan kebakaran hutan secara cepat (lihat juga Forest Burned Mapping)
- Analisis change detection lain, seperti perubahan penutupan lahan karena perkembangan kota.
Informasi lebih lanjut dapat menghubungi adminbhs@bumihijauserasi.co.id atau Anas Fauzi.