Ringkasan
Kebakaran hutan merupakan salah satu bencana ekologi yang terjadi di Indonesia. Kebakaran hutan dapat mengubah karakteristik hutan (misalnya perubahan komposisi spesies vegetasi) yang dapat mengganggu fungsi hutan. Pemetaan kebakaran hutan diperlukan untuk mengetahui lokasi kebakaran hutan yang perlu penanganan lebih lanjut sebagai upaya untuk tetap mempertahankan fungsi hutan. Pemetaan kebakaran hutan pada umumnya dilakukan dengan memanfaatkan teknologi Remote Sensing. Pemetaan kebakaran hutan yang hanya menggunakan informasi spektral akan terkendala dalam membedakan perubahan tutupan hutan yang disebabkan oleh kebakaran atau sebab lain (misalnya penebangan hutan).
Gambar 1. Citra Landsat tahun 1997 dan persebaran titik api periode 1997-1999.
Gambar 2. Citra Landsat 2000 menunjukkan terjadinya deforestasi pada hutan rawa gambut yang disebabkan kebakaran hutan dan penebangan hutan.
Bumi Hijau Serasi (BHS) telah mengembangkan metode image processing yang mengintegrasikan informasi spektral dan spasial dalam pemetaan kebakaran hutan. Pada pengembangan ini, digunakan citra Landsat dua periode sebagai sumber informasi spektral dan data sebaran titik api sebagai sumber informasi spasial. Analisis change detection menggunakan teknik Object Based Image Analysis (OBIA) digunakan untuk mengetahui perubahan dari hutan menjadi non hutan (deforestasi) atau sebaliknya, serta hutan yang tidak mengalami deforestasi. Informasi sebaran titik api digunakan untuk membedakan deforestasi yang disebabkan oleh kebakaran atau deforestasi oleh sebab lain dengan memanfaatkan rule knowledge based pada teknik OBIA.
Hasil pengembangan menunjukkan metode yang digunakan dapat membedakan deforestasi yang disebabkan kebakaran hutan (forest burned) dan sebab lain (forest loss). Analisis change detection yang digunakan dapat mengidentifikasi pertumbuhan kembali (regrowth ) vegetasi pada hutan.
Gambar 3. Image processing yang mengintegrasikan informasi spektral dan spasial menggunakan teknik OBIA dan knowledge based dapat membedakan deforestasi yang disebabkan kebakaran hutan (forest burned) dan sebab lain (forest loss). Analisis change detection yang dilakukan juga dapat mengidentifikasi pertumbuhan kembali (regrowth ) vegetasi pada hutan rawa gambut.
Terapan dan Pengembangan
Metode yang digunakan dapat diterapkan dan dikembangkan untuk:
- Memetakan tingkat kebakaran hutan (forest burned severity), misalnya perbedaan struktur hutan yang disebabkan oleh kebakaran hutan atau deforestasi yang lain.
- Penggunaan citra dengan resolusi spasial yang lebih tinggi untuk dapat memetakan perubahan komposisi spesies yang disebabkan oleh kebakaran hutan.
- Kajian efektivitas kegiatan rehabilitasi hutan (baik yang dilakukan oleh pemerintah ataupun swasta) dengan memperhatikan resolusi spasial yang diperlukan (lihat juga riset Tree Mapping).
Informasi lebih lanjut dapat menghubungi adminbhs@bumihijauserasi.co.id atau Anas Fauzi.