Ringkasan
Light detection and ranging (LiDAR) merupakan teknologi yang dapat menyajikan informasi 3 dimensi (3D) dari suatu surface/permukaan. Informasi 3D dari LiDAR memungkinkan ekstraksi informasi topografi, vegetasi (tinggi tajuk, kepadatan vegetasi, , infrastruktur, dan obyek lain di permukaan bumi pada tingkat landscape (>1000 km2) dan detail (< 10 cm). Di Indonesia, teknologi LiDAR sudah banyak dimanfaatkan untuk pemetaan topografi (penyusunan DEM/DTM) suatu wilayah. Dibandingkan dengan teknologi pemetaan topografi yang lain, teknologi LiDAR memungkinkan pembuatan DEM/DTM secara detail dengan biaya yang lebih murah. Pemanfaatan data point clouds LiDAR untuk kegiatan non topografi masih jarang dilakukan, meskipun data point clouds hasil perekaman LiDAR dapat memberikan informasi tematik lain. Hal ini disebabkan masih belum dikuasainya metode image processing untuk mengolah data point clouds LiDAR menjadi informasi tematik lain selain topografi.
Bumi Hijau Serasi telah mengembangkan metode image processing untuk mengolah data point clouds LiDAR untuk pemetaaan bangunan secara digital. Pemanfaatan LiDAR untuk pemetaaan bangunan dapat dilakukan dengan sistem LiDAR yang memiliki pulse density < 1 pulse /m2. Pemetaaan bangunan dilakukan dengan memanfaatkan informasi elevasi yang diturunkan dari point clouds LiDAR dan foto udara digital (dari kamera RGB yang dipasang berdampingan dengan sensor LiDAR pada saat perekaman). Object Based Image Analysis (OBIA) dan knowledge based approach dimanfaatkan dalam pemetaaan bangunan secara digital menggunakan foto udara dan elevasi dari LiDAR.
Gambar 1. Citra elevasi yang diturunkan dari point clouds LiDAR. Citra telah difilter untuk memperbaiki visualisasi.
Gambar 2. Foto udara digital (RGB) areal yang dipetakan.
Gambar 3. Beberapa teknik segmentasi (OBIA) dimanfaatkan untuk delineasi bangunan secara digital berdasarkan informasi elevasi dan foto udara.
Gambar 4. Knowledge based approach digunakan untuk klasifikasi bangunan (warna merah).
Terapan dan Pengembangan
Metode image processing data LiDAR dapat dikembangkan untuk analisis perkotaan seperti:
- Estimasi luas daerah terbangun. Informasi ini dapat digunakan untuk analisis hidrologi (resapan dan limpasan) pada suatu wilayah perkotaan.
- Estimasi tingkat kepadatan bangunan yang dapat dijadikan sebagai salah satu parameter dalam kajian lingkungan perkotaan.
- Pemetaan vegetasi/pohon (warna hijau pada Gambar 4) yang juga dapat digunakan salah satu parameter dalam kajian lingkungan perkotaan.
Informasi lebih lanjut dapat menghubungi adminbhs@bumihijauserasi.co.id atau Anas Fauzi.